Nabire, Papua Tengah – Sebanyak 19 narapidana melarikan diri dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Nabire, pada Senin siang (2/6/2025), setelah menyerang petugas lapas dalam insiden kericuhan yang terjadi sekitar pukul 10.30 WIT.
Kapolres Nabire, AKBP Samuel Tatiratu, mengungkapkan bahwa insiden bermula dari keributan yang belum diketahui secara pasti penyebabnya. Kericuhan tersebut menyebabkan tiga petugas lapas mengalami luka akibat sabetan senjata tajam jenis parang.
“Tiga petugas luka di bagian tangan dan lengan, kini telah dirawat di RSUD Nabire,” ujar AKBP Samuel.
Usai kejadian, pihak kepolisian segera dikerahkan ke lokasi untuk mengamankan situasi dan membantu pencarian. Penyekatan diberlakukan di beberapa titik strategis seperti bandara dan pelabuhan guna mencegah para napi melarikan diri lebih jauh. Saat ini, situasi di Kota Nabire dilaporkan dalam keadaan kondusif.
11 Napi Terkait KKB
Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani, membenarkan bahwa 11 dari 19 narapidana yang kabur merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dari wilayah Puncak Jaya, Puncak, dan Paniai.
Salah satu napi yang kabur, Ardinus Kogoya, diketahui menyerang petugas dengan parang yang diduga diselundupkan atau disembunyikan dalam area lapas dan biasa digunakan untuk memotong kayu bakar.
Akibat serangan tersebut, tiga petugas terluka:
-
Rahman (Ka Jaga): luka parah pada jari telunjuk kiri.
-
Yan Nawipa (Kasi Kamtib): luka sayat pada tangan kiri.
-
Jhosua Epimes (anggota jaga): luka di jari tangan kanan.
Setelah menyerang petugas, para napi kabur melalui bagian belakang lapas, menyeberangi kompleks KPR Pemda, dan menuju area perbukitan. Sejumlah pakaian narapidana ditemukan dibuang di jalur pelarian.
Daftar Napi Anggota KKB yang Kabur:
KKB Puncak Jaya:
-
Yotenus Wonda
-
Alison Wonda
-
Tandangan Kogoya
KKB Puncak:
-
Alenus Tabuni
-
Junius Waker
-
Yantis Murib
-
Ardinus Kogoya
-
Pelinus Kogoya
-
Marenus Tabuni
KKB Paniai:
-
Anan Nawipa
-
Yakobus Nawipa
Langkah Penegakan Hukum
Brigjen Faizal menyatakan bahwa aksi kekerasan ini tidak akan ditoleransi dan seluruh narapidana yang melarikan diri akan dikejar serta diproses sesuai hukum yang berlaku.
“Tim gabungan dari Satgas Damai Cartenz, Polda Papua Tengah, TNI, dan instansi terkait saat ini tengah memburu para napi. Tidak ada kompromi untuk tindakan semacam ini,” tegasnya.
Sementara itu, Humas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM, Rika Aprianti, menyatakan bahwa proses pencarian terus dilakukan bersama aparat keamanan.
“Upaya pengejaran terhadap narapidana yang kabur sedang berlangsung, dengan keterlibatan penuh pihak Lapas dan aparat kepolisian,” ujar Rika.
Pihak berwenang mengimbau masyarakat tetap tenang dan segera melaporkan jika mengetahui keberadaan narapidana yang melarikan diri.