Lompat ke konten
Home » Beranda » Harga Emas Diprediksi Terus Naik, Mencapai Rekor Baru Tahun 2026

Harga Emas Diprediksi Terus Naik, Mencapai Rekor Baru Tahun 2026

BISNIS – Reli harga emas yang mencapai rekor tertinggi diprediksi akan berlanjut, terdorong ekspektasi pelonggaran moneter oleh Federal Reserve AS (The Fed), ketegangan geopolitik, dan kekhawatiran atas independensi bank sentral.

“Kenaikan harga emas jangka panjang tampaknya masih berlanjut, karena permintaan, terutama dari bank sentral dan ETF, terus meningkat dengan laju lebih cepat,” kata Renisha Chainani, kepala penelitian di Augmont, seperti dikutip Reuters.

Meski begitu, Chainani menilai emas saat ini berada dalam wilayah jenuh beli dan kemungkinan mengalami koreksi 5-6 persen dalam jangka pendek sebelum kembali naik ke level tertinggi baru di atas USD 4.200 per ons pada 2026.

Harga emas spot diperdagangkan sekitar USD 3.680 per ons pada Selasa, setelah sempat menyentuh rekor USD 3.689,27 di awal sesi. Sepanjang tahun ini, emas telah naik sekitar 40 persen, setelah melonjak 27 persen pada 2024.

Nicholas Frappell, kepala pasar institusional global di ABC Refinery, menyebut para analis memproyeksikan harga emas bisa mencapai USD 4.000 per ons pada 2026.
“Sulit untuk memastikannya, karena harga telah mencapai level tersebut lebih cepat dari perkiraan,” ujarnya.

Bank sentral AS diperkirakan akan memangkas suku bunga pada akhir pertemuan kebijakan moneter mereka, 17 September. Presiden Donald Trump pun menekan Fed agar menurunkan suku bunga lebih cepat, mengkritik Ketua Jerome Powell yang dianggap terlalu lambat bertindak.

Emas, yang dikenal sebagai lindung nilai terhadap risiko geopolitik dan ekonomi, biasanya tumbuh dalam lingkungan suku bunga rendah.

Tinggalkan Balasan