Home » Sinergi Media dan Pemerintah Perkuat Peran Lampung dalam Ketahanan Pangan Nasional

Sinergi Media dan Pemerintah Perkuat Peran Lampung dalam Ketahanan Pangan Nasional

LAMPUNG – Provinsi Lampung kembali menegaskan perannya sebagai lumbung pangan nasional melalui diskusi publik bertajuk “Pers Mengawal Ketahanan Pangan Nasional”, yang digelar dalam rangka HUT ke-55 Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Lampung di Hotel Grand Mercure.

Menteri Koordinator Bidang Pangan RI, Zulkifli Hasan, dalam sambutannya menyampaikan bahwa swasembada pangan merupakan prioritas dalam visi pembangunan Presiden Prabowo Subianto. Ia menargetkan Indonesia dapat mencapai swasembada beras dalam dua tahun ke depan.

“Saat ini, stok beras kita mencapai 3,9 juta ton, sementara tahun lalu kita mengimpor 3,8 juta ton. Artinya, Insya Allah tahun depan kita tidak perlu impor lagi,” ujar Zulkifli.

Ia juga menekankan penyederhanaan birokrasi dan keberpihakan pada petani, termasuk penetapan harga gabah kering panen sebesar Rp6.500/kg untuk mendukung kesejahteraan petani.

Asisten Administrasi Umum Setda Provinsi Lampung, Sulpakar, menegaskan potensi besar Lampung dalam sektor pertanian. Produksi padi mencapai 2,79 juta ton per tahun (peringkat ke-2 di Sumatra, ke-6 nasional), jagung 2,78 juta ton (peringkat ke-3 nasional), dan ubi kayu 7,9 juta ton (peringkat pertama nasional).

“Data ini menunjukkan Lampung merupakan tulang punggung ketahanan pangan nasional,” ujar Sulpakar.

Ketua PWI Lampung, Wirahadikusumah, mengapresiasi kehadiran Menko Pangan dan menegaskan komitmen PWI dalam mengawal isu pangan. Ia juga menyoroti sejumlah tantangan, di antaranya rendahnya efisiensi mesin penggilingan padi akibat alat yang sudah tua.

“Dengan mesin lama, rendemen hanya 60%. Sementara petani diminta membeli gabah Rp6.500/kg. Kami harap pemerintah memberi akses kredit lunak untuk modernisasi mesin,” ungkapnya.

Ia juga menyinggung minimnya kontribusi PDRB Lampung terhadap APBD karena banyak perusahaan membayar PPh 21 di Jakarta, bukan di Lampung, sehingga potensi pendapatan daerah tidak maksimal.

Diskusi ini menegaskan pentingnya kolaborasi antara media, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya untuk memperkuat sektor pertanian. Pemerintah Provinsi Lampung berkomitmen mewujudkan Indonesia Emas 2045 melalui pertanian sebagai pilar utama ekonomi desa, demi menciptakan masa depan yang mandiri dan sejahtera.

Tinggalkan Balasan