Upacara diikuti seluruh pimpinan rektorat, pimpinan fakultas, ketua senat, ketua lembaga, kepala UPT, dosen, tenaga kependidikan, serta mahasiswa penerima KIP Kuliah Unila.
Peringatan Hari Lahir Pancasila merupakan momen bersejarah yang meneguhkan kembali komitmen bangsa terhadap dasar negara dan nilai-nilai luhur yang menjadi fondasi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Rektor Unila dalam upacara tersebut bertindak sebagai pembina upacara dan membacakan amanat dari Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia, Yudian Wahyudi.
Yudian dalam amanatnya menegaskan, Pancasila bukan sekadar teks dalam Pembukaan UUD 1945, melainkan merupakan jiwa bangsa, pedoman hidup bersama, serta bintang penuntun dalam mewujudkan cita-cita Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.
“Melalui agenda Asta Cita, pemerintah menempatkan penguatan ideologi Pancasila sebagai prioritas menuju Indonesia Emas 2045. Penanaman nilai-nilai Pancasila akan terus diperkuat di bidang pendidikan, pelayanan publik, ekonomi kerakyatan, dan ruang digital,” ungkapnya.
Upacara ini menjadi pengingat penting masa depan Indonesia harus dibangun dengan semangat gotong royong, keadilan, dan persatuan—sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila.