Lompat ke konten
Home » Beranda » Srawung Seni Sawah Siap Go Internasional, Bupati Egi Dukung Jadi Ikon Wisata Budaya Lampung Selatan

Srawung Seni Sawah Siap Go Internasional, Bupati Egi Dukung Jadi Ikon Wisata Budaya Lampung Selatan

KALIANDA, Lampung Selatan — Bupati Lampung Selatan, Radityo Egi Pratama, menyatakan dukungan penuh terhadap kegiatan Srawung Seni Sawah sebagai bagian dari pengembangan agro eduwisata dan budaya lokal. Kegiatan ini dinilai memiliki potensi besar untuk menjadi ikon wisata baru di Bumi Khagom Mufakat.

Hal itu disampaikan Bupati Egi saat menerima audiensi komunitas Srawung Seni Sawah di Aula Sebuku, Rumah Dinas Bupati, Kamis (31/7/2025). Audiensi ini menjadi langkah awal menuju penguatan peran seni dan budaya berbasis pertanian dalam membangun ekonomi desa.

“Lampung Selatan adalah daerah multikultur yang kaya akan potensi budaya. Ketika masyarakat punya inisiatif seperti ini, sudah sepantasnya pemerintah hadir dan mendorong agar bisa naik kelas, bahkan jadi festival tahunan berskala nasional maupun internasional,” ujar Bupati Egi.

Ia menegaskan, selama masa kepemimpinannya, pengembangan wisata berbasis pertanian yang ramah lingkungan, inklusif, dan mendidik akan terus digalakkan. Ia bahkan mendorong setiap desa memiliki satu kegiatan unggulan yang berdampak langsung pada ekonomi kreatif warga.

Audiensi ini turut dihadiri Anggota DPRD Lampung Selatan Dapil 6 Dwi Riyanto, Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik, Kepala Dinas PMD, Kepala Dinas Pariwisata, camat, serta para kepala desa dari Kecamatan Merbau Mataram dan Tanjung Sari.

Sementara itu, penggagas Srawung Seni Sawah, Agus Gunawan, mengungkapkan bahwa program ini pertama kali digelar pada tahun 2020 sebagai respons terhadap minimnya aktivitas kreatif masyarakat desa dalam memanfaatkan lahan pertanian.

“Kami ingin masyarakat bangga menjadi petani. Lewat kegiatan seperti menari di sawah atau pertunjukan seni rakyat, kami mencoba membangun hubungan emosional masyarakat dengan lahan pertanian,” jelas Agus.

Agus juga berharap, dukungan pemerintah daerah bisa memperluas cakupan kegiatan ini ke desa-desa lain, mengingat keterbatasan sumber daya dalam menjalankan program secara swadaya selama ini.

Audiensi ditutup dengan komitmen bersama untuk menjadikan Srawung Seni Sawah sebagai program unggulan berbasis seni, budaya, pertanian, dan ekonomi kerakyatan yang berkelanjutan.

Tag:

Tinggalkan Balasan